krik..krik..krik.....krik...
sang jengkrik pemusik malam menghibur kelopak mata nan tak kunjung kelam
seraut bayangan bergoyang di alam khayal nan hitam
dia tak nyata, dia maya...oh...tapi begitu mempesona
aku terpaku mengenang asa dan derita
dia datang pergi begitu cepat datang secepat dia pergi
pernahkan ada air mata mampu mengganti derita
pernahkan tawa mengganti bahagia,
tidak, tidak tidak tuan
tawa dan tangis hanya aura saja,
tawa dan tangis hanya tersirat dalam rona,
namun hatinya bergelora, membara, membakar seluruh sudut jiwa
terkadang, asa datang,
tapi taukah kau tuan sang nestapa tak kan berakhir sekejab
sadarkan kau tuan sang bahagia tak mengobat derita
perih gurat luka, kan hilang namun tetap jadi tanda
biarkanlah dia ada, penuh gurat mempesona
namun tak kunjung terkira entah kan bisa membawa bahagia
lautan kan tetap berdebur walaupun pantai sudah letih menahan tepukan ombak
hidup tak kan pernah berjalan mundur, meskipun kau tak terima atau memberontak..
(puisi ini aku buat untuk menenangkan diriku akan tekanan hidup....by RESMEN)
(puisi ini aku buat untuk menenangkan diriku akan tekanan hidup....by RESMEN)

well,wow!!!!
ReplyDeleteim speacless...and its not good way to start...
but anyway...so touching me,,
dan memang air mata tidaklah sanggup menghapus derita, dan tawa tak pula mampu menggantikan bahagia
meski sebatas aura, cukuplah ia bermakna
setidaknya sebagai simbol rasa
hidup akan terus berjalan
berontak atw meronta
waktu terus berlari
menapak
ombak berdebur tak berarti hancur
surya tenggelam tak berarti padam.....
karena hidup bukanlah sebuah paradok
bukan pula gambaran tersatukan dalam diafragma
hidup adalah semangat mencapai akhirat