Sunday, September 18, 2011

jangan paksa tuhan dalam berdo'a

alkisah Seorang ibu setengah baya tersebut sehari-harinya adalah penjual tempe di desanya.Tempe yang dijualnya merupakan tempe yang dibuatnya sendiri.Pada suatu hari, seperti biasanya, pada saat ia akan pergi ke pasaruntuk menjual tempenya. Ternyata pagi itu, tempe yang terbuat darikacang kedelai itu masih belum jadi tempe, alias masih setengah jadi.Ibu ini sangat sedih hatinya. Sebab jika tempe tersebut tidak jadiberarti ia tidak akan mendapatkan uang karena tempe yang belum jaditentunya tidak laku dijual. Padahal mata pencaharian si ibu hanyalahdari menjual tempe saja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.Dalam suasana hatinya yang sedih, si ibu langsung berdoa " Ya Allah akumohon kepadaMu agar kedelai ini bisa menjadi tempe sekarang juga,Amin."Demikian doa singkat si Ibu yang dipanjatkannya dengan sepenuhhatinya. Ia yakin dan percaya pasti Tuhan menjawab doanya. Lalu, dengantenang ia menekan-nekan dengan ujung jarinya bungkusan bakal tempetersebut. Dengan hati yang deg-deg-an ia mulai membuka sedikitbungkusannya untuk melihat mujizat kedelai jadi tempe terjadi. Lalu apayang terjadi, dengan kaget dia mendapati bahwa kedelai tersebut........................ masih tetap kedelai.Si Ibu tidak kecewa. Ia berpikir bahwa mungkin doanya kurang jelasdidengar Tuhan. Lalu kembali ia tumpang tangan di atas batangan kedelaitersebut. "Ya Allah, aku tahu bahwa bagiMu tiada yang mustahil.Tolonglah aku supaya hari ini aku bisa berdagang tempe karena itulahmata pencaharianku Aku mohon dengan namaMu ya Allah jadikanlah kedelaiini menjadi tempe. Amin."Dengan yakin ia pun kembali membuka sedikitbungkusan tersebut. Lalu apa yang terjadi ? Dengan kaget ia melihatbahwa kacang kedelai tersebut masih tetap begitu ! Sementara harisemakin siang dimana pasar tentunya akan semakin ramai. Si Ibu dengantidak merasa kecewa atas doanya yang belum terkabul, merasa bahwabagaimanapun ia akan tetap pergi ke pasar membawa keranjang berisibarang dagangannya itu. Ia berpikir mungkin mujizat Tuhan akan terjadidi tengah perjalanan ia pergi ke pasar.Lalu ia pun bersiap-siap untuk berangkat ke pasar. Semua keperluannyauntuk berjualan tempe seperti biasanya sudah disiapkannya. Sebelumberanjak dari rumahnya, ia sempatkan untuk berdoa sekali lagi. "YaAllah, aku percaya Engkau akan mengabulkan doaku. Sementara akuberjalan menuju ke pasar, Engkau akan mengadakan Mujizat buatku,Amin."Lalu ia pun berangkat. Di sepanjang perjalanan didalam hatinya iatidak lupa selalu berdoa dan berharap. Tidak lama kemudian sampailah iadi pasar. Dan seperti biasanya ia mengambil tempat untuk menggelarbarang dagangannya. Ia yakin bahwa tempenya sekarang pasti sudah jadi.Lalu iapun membuka keranjangnya dan pelan-pelan menekan-nekan denganjarinya setiap bungkusan yang ada. Perlahan ia membuka sedikit daunpembungkusnya dan melihat isinya. Apa yang terjadi ? Ternyatasaudara-saudara, tempenya benar-benar ...... belum jadi !Si Ibu menelan ludahnya. Ia tarik napas dalam-dalam. Ia mulai kecewapada Tuhan karena doanya tidak dikabulkan. Ia merasa Tuhan tidak adil.Tuhan tidak kasihan kepadanya. Ia hidup hanya mengandalkan hasilmenjual tempe saja. Selanjutnya, ia hanya duduk saja tanpa menggelardagangannya karena ia tahu bahwa mana ada orang mau membeli tempe yangmasih setengah jadi.Sementara hari semakin siang dan pasar sudah mulaisepi dengan pembeli. Ia melihat dagangan teman-temannya sesama penjualtempe yang tempenya sudah hampir habis. Rata-rata tinggal sedikit lagitersisa. Si ibu tertunduk lesu. Ia seperti tidak sanggup menghadapikenyataan hidupnya hari itu. Ia hanya bisa termenung dengan rasa kecewayang dalam. Yang ia tahu bahwa hari itu ia tidak akan mengantongi uangsepeserpun.Tiba-tiba ia dikejutkan dengan sapaan seorang wanita. "Bu ?..! Maaf ya,saya mau tanya. Apakah ibu menjual tempe yang belum jadi ? Soalnya daritadi saya sudah keliling pasar mencarinya". Seketika si ibu taditerperangah. Ia kaget. Sebelum ia menjawab sapaan wanita di depannyaitu, dalam hati cepat-cepat ia berdoa "Ya Allah ... Saat ini aku tidakbutuh tempe lagi. Aku tidak butuh lagi. Biarlah daganganku ini tetapseperti semula. Amin." Tapi kemudian, ia tidak berani menjawab wanitaitu. Ia berpikir jangan-jangan selagi ia duduk-duduk termenung tadi,tempenya sudah jadi. Jadi ia sendiri saat itu dalam posisi ragu-raguuntuk menjawab ya kepada wanita itu."Bagaimana nih ?" ia pikir. "Kalau aku katakan iya, jangan-jangantempenya sudah jadi. Siapa tahu tadi sudah terjadi mujizat Tuhan ?" Iakembali berdoa dalam hatinya, "Ya Allah, biarlah tempeku ini tidak usahjadi tempe lagi. Sudah ada orang yang kelihatannya mau beli. Tuhantolonglah aku kali ini. Tuhan dengarkanlah doaku ini ..." ujarnyaberkali-kali.Lalu, sebelum ia menjawab wanita itu, ia pun membukasedikit daun penutupnya. Lalu ? Apa yang dilihatnya Saudara-Saudara ?Ternyata ..... ternyata ..... memang benar tempenya belum jadi Iabersorak senang dalam hatinya....terima kasih... Tuhan... katanya. Singkatcerita wanita tersebut memborong semua dagangan si ibu itu.Sebelum wanita itu pergi, ia penasaran kenapa ada orang yang mau belitempe yang belum jadi. Ia bertanya kepada si wanita. Dan wanita itumengatakan bahwa anaknya di Yogya mau tempe yang berasal dari desaitu.Berhubung tempenya akan dikirim ke Yogya jadi ia harus membelitempe yang belum jadi, supaya setibanya di sana, tempenya sudah jadi.Kalau tempe yang sudah jadi yang dikirim maka setibanya di sana nantitempe tersebut sudah tidak bagus lagi dan rasanya sudah tidak enak lagi.Apa yang bisa kita simpulkan dari cerita ini ?Pertama : Kita sering memaksakan kehendak kita kepada Tuhan pada waktukita berdoa padahal sebenarnya Tuhan lebih mengetahui apa yang kitaperlukan.Kedua : Tuhan menolong kita dengan caraNya yang sama sekali diluar perkiraan kita sebelumnya.Ketiga : Tiada yang mustahil bagi Tuhan.Keempat : Percayalah bahwa Tuhan akan menjawab doa kita sesuai dengan rancanganNya.

No comments:

Post a Comment

Page

Pengikut