Sendau gurau tawa tangis di bibirmu
Berganti rona bak musim nan tak kunjung kenal waktu
Saat kau tertawa ku tau kau bahagia denganku
Saat kau menangis ku paham kau tak ingin aku berlalu
Aku ingin tetap menatap rona wajahmu
Aku ingin terus menciumi bibirmu
Aku ingin kau selalu tetap dipekukku
Aku mau kau selalu jadi gadis mencintaku
Duhai sayang, lihatlah nun gelapnya angkasa malam
Disana kau bagai bintang gemintang berkilau pualam,
Kau cahya rembulan putih yang tak pernah diam
Kau kan trus ku cinta slama bintang rembulan bercahaya malam
(teruntuk kau yang
selalu kucinta dan kurindu)
Jakarta, 27 November
2011